METODE BLIND SEARCH & HEURISTIK

METODE PENCARIAN BUTA (BLIND SEARCH)
Blind Search merupakan pencarian
asal. Jika solusi sudah ditemukan, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat
skemanya, pencarian buta hanya mengenal 3 bagian yaitu
[masalah]-[pencarian]-[solusi]. Blind search tidak mempunyai atribut atau informasi
tambahan. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3
kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi,
setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah,
itulah solusinya. ciri2 Blind Search
- Membangkitkan simpul berdasarkan urutan
- Kalau ada solusi, solusi akan ditemukan
- hanya memiliki informasi tentang node yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).
A. Breadth First Search
Definisi
Breadth First Search merupakan salah satu dari metode
pencarian buta. Mengapa dikatakan pencarian buta ? istilah buta disini lebih
dikenal dengan nama blind. Dikatakan buta karena memang tidak ada informasi
awal yang digunakan dalam proses pencarian.
Breadth First Search (BFS) juga memiliki alur algoritma yang
paling sederhana dibandingkan dengan metode blind yang lain. Itulah alasan
mengapa BFS selalu dipelajari lebih dulu ketika membahas masalah pencarian
buta.
Sebelum menelaah lebih jauh bagaimana metode BFS dijalankan,
kita telisik dulu mengapa metode ini dinamakan pencarian Breadth First. Breadth
dapat diartikan dengan luas / lebar, sedangkan first adalah pertama. Jadi,
Breadth First adalah lebar pertama, apa maksudnya? Penamaan metode ini
disesuaikan dengan konsep algoritma secara garis besar yaitu melakukan proses
pencarian pada semua node yang berada pada level atau hirarki yang sama
terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pencarian pada node di level
berikutnya.
BFS akan mencari satu per satu node secara melebar dari kiri
ke kanan secara berurutan berdasarkan tingkat level nodenya. Jika pada satu
level belum ditemukan solusi yang diinginkan, maka pencarian dilanjutkan hingga
level berikutnya. Demikian seterusnya hingga ditemukan solusi. Maka, dengan
cara seperti ini, BFS menjamin ditemukannya solusi apabila solusinya memang
ada.
Contoh
Seperti pada gambar, jika dicari bagaimana jalur dari kota a
menuju kota k, maka sistem akan menjelajahi setiap node hingga menemui titik
kota k, sehingga hasil pencarian jalur terpendeknya adalah : a - b - c - d - e
- f - g - h - i - j - k . Contoh lain seperti gambar dibawah ini :
Gambar
a : Tentukan jalur terpendek dari simpul 1 hingga kembali ke simpul 1 lagi. !.
Gambar b :Tentukan rute dari node 1 hingga node 7 !.
Gambar c : Tentukan lintasan terpendek dari kota 1 ke kota 8 !.
Maka,
solusi yang ditemukan adalah :
Gambar
a : 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 – 1
Gambar
b : 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 – 7
Gambar
c : 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8
Dalam
implementasinya pada program, maka setiap node yang telah dikunjungi harus
dimasukkan dalam sebuah queue (antrian) sebagai tempat menampung urutan node
tahap demi tahap. untuk memperjelas bagaimana alur algoritmanya, berikut
langkah-langkahnya :
- Masukkan node akar (root) ke dalam queue
- Ambil node dari awal antrian, lalu cek apakah node tersebut merupakan solusi
- Jika node merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil dikembalikan.
- Jika node bukan solusi, masukkan node yang bertetangga dengan node tersebut (node anak) ke dalam queue
- Jika queue kosong dan setiap simpul sudah dicek, pencarian selesai dan mengembalikan hasil solusi tidak ditemukan
- Ulangi pencarian dari langkah kedua.
Keuntungannya
:
·
Tidak akan menemui jalan buntu, menjamin
ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada) dan solusi yang ditemukan pasti
solusi yang paling baik.
·
Jika ada 1 solusi, maka breadth – first search akan menemukannya.
·
Jika ada lebih
dari 1 solusi, maka solusi minimum akan ditemukan
Kerugiannya
:
·
Membutuhkan memori yang banyak, karena harus
menyimpan semua simpul yang pernah dibangkitkan dan hal ini harus dilakukan
agar BFS dapat melakukan penelusuran simpul-simpul sampai di level bawah.
·
Membutuhkan waktu yang cukup lama
Kesimpulan
:
Teknik pencarian Breadth – First
Search ini :
Completeness : dimana teknik yang
digunakan adanya solusi
Optimality : dimana teknik yang
digunakan menemukan solusi yang terbaik saat adanya beberapa solusi berbeda
Time complexity : waktu yang
dibutuhkan cukup lama
Space complexity : memori yang
dibutuhkan juga banyak.
B. Depth First Search
Definisi
Pada algoritma DFS, pencarian dilakukan pada satu node dalam
setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam solusi
belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node sebelah kanan. Node yang
di kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam belum
ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan ke level sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai ditemukannya solusi. Jika solusi ditemukan, maka tidak
diperlukan proses backtracking (penelusuran untuk mendapatkan jalur yang
diinginkan). Beberapa kelebihan dari algoritma DFS adalah pemakaian memori
hanya sedikit karena hanya menyimpan lintasan yang aktif saja. Selain itu
kelebihannya adalah jika solusi berada pada level yang paling dalam dan paling
kiri, maka DFS akan menemukannya secara cepat. Misal suatu ruang keadaan
masalah ditunjukkan dengan suatu seperti gambar berikut ini.
Contoh
Dalam pencarian menggunakan algoritma DFS, simpul-simpul
yang paling dalam pada tree yang akan di cari paling awal. Sebagai contoh pada
Gambar di atas. Urutan pencarian keadaan awal (S) sampai keadaan tujuan (G) adalah
dimulai dari node S, kemudian ke node A, kemudian ke node B, kemudian ke node
C, setelah itu akan melewati node B kembali dan menuju ke node E, selanjutnya
akan menuju node D, setelah itu akan menuju node F setelah melewati node E, dan
yang terakhir akan menuju node G.
Keuntungannnya :
- Membutuhkan memori relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.
- Dan secara kebetulan, akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan, jadi jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya dengan cepat (waktunya cepat)
Kerugiannya :
- Memungkinkan tidak ditemukannya atau tidak adanya tujuan yang diharapkan, karena jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang sangat dalam (tak terhingga) à tidak complete karena tidak ada jaminan akan menemukan solusi.
- Hanya mendapat 1 solusi pada setiap pencarian, karena jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda, maka DFS tidak menjamin untuk menemukan solusi yang paling baik à tidak optimal.
METODE PENCARIAN HEURISTIK
Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi
dalam proses pencarian, namum dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan
(completeness). Fungsi heuristik digunakan untuk mengevaluasi keadaankeadaan
problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan
untuk mendapatkan solusi yang diinginkan. Jenis-jenis Heuristic Searching:
1. Generate
and Test.
2. HillClimbing.
3. Best
First Search.
4. Alpha
Beta Prunning,Means-End-Anlysis,Constraint Satisfaction, Simulated
Anealing, dll
- · PEMBANGKITAN dan PENGUJIAN (Generate and Test)
·
Metode
ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur
(backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.
·
Algoritma
:
1. Bangkitkan suatu kemungkinan solusi
(membangkitkan suatu tititk tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal).
2. Uji untuk melihat apakah node
tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara membandingkan node terebut
atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan
yang diharapkan.
3. Jika solusi ditemukan, keluar. Jika
tidak, ulangi kembali langkah pertama.
Contoh : “Travelling Salesman Problem (TSP)” Seorang salesman
ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita
ingin mengetahui ruter terpendek dimana setaip kota hanya boleh
dikkunjungi tepat 1 kali. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara
tiap-tiap kota seperti berikut ini :
Alur pencarian dengan Generate
and Test
Pencarian
ke-
|
Lintasan
|
Panjang
Lintasan
|
Lintasan
terpilih
|
Panjang
Lintasan terpilih
|
1
|
ABCD
|
19
|
ABCD
|
19
|
2
|
ABDC
|
18
|
ABDC
|
18
|
3
|
ACBD
|
12
|
ACBD
|
12
|
4
|
ACDB
|
13
|
ACBD
|
12
|
5
|
ADBC
|
16
|
ACBD
|
12
|
Dst…..
|
- · PENDAKIAN BUKIT (Hill Climbing)
Metode ini hampir sama dengan metode
pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan
menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada
feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan
menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap
keadaan-keadaan lainnyayang mungkin.
·
Algoritma:
Cari
operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan
keadaan yang baru.
·
Kerjakan
langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan atau sampai tidak ada
operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang : Cari operator
yang belum digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
·
Evaluasi
keadaan baru tersebut : – Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar – Jika
bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang, maka jadikan
keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang. – Jika keadaan baru tidak lebih
baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi.
Contoh: TSP dengan Simple Hill Climbing
Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan
untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita
ingin mencari kombinasi lintasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita
akan mendapatkan sebanyak n!/2!(n-2)! atau sebanyak 6
kombinasi. Fungsi heuristic yang digunakan adalah panjang lintasan yang
terjadi.
Komentar
Posting Komentar